Melangkah lunglai saat ku dengar ucapan itu
Indahnya menatapmu tak lagi kurasakan
Terbangun pun aku tak pulihkan semua
Rantai ini sungguh tlah mengikatku erat
Air mata ini tak kunjung redakan perihku
Firasatkah?
Atau memang ku tak lagi mampu tenangkan mu
Diatas sana awan masih bergembira meski mendung mendera
Insting sang penakluk hati pun menundukkan kepalanya
Lalu berkata "maafkan aku wahai langit indahku"
Lambat laun air mata pun mengering saat ku sadar akan semuanya
Aku pecundang hati yang tega hempaskan samudera cintamu
Hanya aku dan air mata ini yang terus bertahan disini
Entahlah...
Kalut saat ini teman sepiku
Agar sempurnalah kebahagian mu tanpa ku
Vonita itu tlah jauh dariku
Ombak tenang itu mampu hancurkan ku
Nelangsa hati ini sungguh tiada akhirnya
Inilah hadiah perjalanan jauh ku hingga temukan lorong sepi ini
Tak rela namun keharusan hati 'tuk tak berpijak lagi disini
Akhirnya hanya aku dan tangisan tegar ku..
Nelangsa Hati
Rabu, Januari 05, 2011 |
Label:
Puisi Mitra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar